Hakikat pengawasan adalah menjadi baik dengan memperbaiki kesalahan
agar sesuai dengan aturan hukum, sehingga administrasi pemerintahan
berjalan secara berkualitas dalam memberikan layanan kepada
masyarakatnya.
• Dimensi pertama dari hakikat pengawasan yaitu dimensi support.
Dimensi ini menunjuk pada hakikat kegiatan pengawasan yang dilakukan
oleh supervisor itu harus mampu mendukung pihak sekolah untuk
mengevaluasi diri kondisi existingnya. Oleh karena itu, supervisor
bersama pihak sekolah dapat melakukan analisis kekuatan, kelemahan dan
potensi serta peluang sekolahnya untuk mendukung peningkatan dan
pengembangan mutu pendidikan pada sekolah di masa yang akan datang.
• Dimensi kedua dari hakikat pengawasan yaitu dimensi trust. Dimensi
ini menunjuk pada hakikat kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh
supervisor itu harus mampu membina kepercayaan stakeholder pendidikan
dengan penggambaran profil dinamika sekolah masa depan yang lebih baik
dan lebih menjanjikan.
• Dimensi ketiga dari hakikat pengawasan yaitu dimensi challange.
Dimensi ini menunjuk pada hakikat pengawasan yang dilakukan supervisor
itu harus mampu memberikan tantangan pengembangan sekolah kepada
stakeholder pendidikan di sekolah. Tantangan ini harus dibuat
serealistik mungkin agar dapat dan mampu dicapai oleh pihak sekolah,
berdasarkan pada situasi dan kondisi sekolah pada sat ini. Dengan
demikian stakeholder tertantang untuk bekerjasama secara kolaboratif
dalam rangka pengembangan mutu sekolah.
• Dimensi keempat dari hakikat pengawasan yaitu dimensi networking and
collaboration. Dimensi ini memnunjuk pada hakikat kegiatan pengawasan
yang dilakukan oleh supervisor itu harus mampu mengembangkan jejaring
dan berkolaborasi antar stakeholder pendidikan dalam rangka meningkatkan
produktivitas, efektivitas, dan efisiensi pendidikan di sekolah.
Fokus dari keempat dimensi hakikat pengawasan itu dirumuskan dalam tiga
aktivitas utama pengawasan yaitu negosiasi, kolabotrasi, dan
networking. Negosisasi dilakukan oleh supervisor terhadap stakeholder
pendidikan dengan fokus pada substansi apa yang dapat dan perlu
dikembangkan atau ditingkatkan serta bagaimana cara meningkatkannya.
Kolaborasi merupakan inti kegiatan supervisi yang harus selalu diadakan
kegiatan bersama dengan pihak stakeholder pendidikan di sekolah
binaannya. Hal ini penting karena muara untuk terjadinya peningkatan
mutu pendidikan ada pada pihak sekolah. Networking merupakan inti
hakikat kegiatan supervisi yang prospektif untuk dikembangkan terutama
pada era globalisasi dan cybernet teknologi seperti sekarang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar