Apakah ada perasaan putus asa sewaktu terapung di laut sendirian?
Misalnya, berpikir ‘habislah sudah hidupku’ …?” tanya wartawan MetroTV
kepada Ari Afrizal, 21, korban gelombang Tsunami, selama 15 hari 14
malam terapung-apung di lautan lepas. “Tidak!” jawabnya tegas, “Yang
terpikir saya waktu itu, saya mau hidup, saya tidak mau mati!”
Ternyata tekad serta apa yang dipikirkan Ari menjadi kenyataan.
Pemuda yang berasal dari desa Kabong, Aceh Jaya, berhasil diselamatkan
kapal Al-Yamamah yang lewat di lokasi 320 kilometer dari pantai barat
Sumatera, 15 hari setelah bencana Tsunami Aceh 26 Desember 2004. Selama
terapung di lautan Ari melawan terik matahari, dinginnya hujan serta
pekatnya malam dengan hanya memakan buah kelapa serta bantuan kayu dan
sampan yang hanyut bersama-sama ke laut. Tekadnya untuk hidup telah
membuatnya bertahan selama 15 hari sebelum akhirnya ditolong awak kapal
Al-Yamamah.
Dalam kehidupan sehari-hari, perasaan ragu, takut atau pesimis,
seringkali menghantui pikiran kita. Padahal, pikiran positif, semangat
serta tekad merupakan modal awal yang barangkali 50% akan menjamin
keberhasilan pekerjaan dan tugas-tugas kita? Pernahkah kita sadari bahwa
sesungguhnya kekuatan pikiran kita luar biasa “dahsyat”?
Dalam khasanah psikologis ini disebut sebagai “Self-fullfiling
Phropecy” atau “Pygmalion Effect”. Adalah Robert Merton, seorang
profesor sosiologi di Universitas Columbia yang pada tahun 1957
mengembangkan konsep ini. Dalam kajiannya yang terkenal dengan sebutan
“Social Theory and Social Structure”, Merton mengatakan (dengan bahasa
sederhana) ketika sebuah ekspetasi sudah dibuat, bahkan ketika itu tidak
akurat, kita akan cenderung untuk bertindak melakukan sesuatu yang
konsisten dengan ekspetasi itu. Dan herannya, kebanyakan ekspetasi itu
akan membuahkan hasil nyata, layaknya sebuah proses mejik.
Bukankah Ari Afrizal, korban Tsunami yang terapung di lautan lepas selama 15 hari itu telah membuktikannya?
Oleh sebab itu, jangan bermain-main dengan pikiran Anda sendiri, Anda
harus mengarahkan pikiran secara positif dan sistematis, karena pikiran
Anda akan membawa Anda ke mana akan menuju. Percayalah, ” … All
things, whatever you ask, praying, believe that you shall receive them,
and it will be to you.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar